🎣 Kelebihan Dan Kekurangan Film Cek Toko Sebelah

Bloggerpemula mengetahui kelebihan dan keuntungan menggunakan platform yang telah ada.Platform populer yang bisa dijadikan rekomendasi untuk blogger pemula dan bersifat gratis adalah tiga di antaranya:Lebih jelas berikut ulasan tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing platform. Dalamproses representasi, film diciptakan dan dapat menyampaikan isi dari film atau pesan yang terkandung di dalamnya harus melalui unsur-unsur film yang ada. Menurut Krissandy (2014:13), “dua unsur yang bantu guna pahami film di yakni unsur naratif dan unsur sinematik, keduanya saling berkesinambungan guna membuat film. Iamembagikan video yang memperlihatkan seorang wanita sedang menengok suasana rumah tetangganya. Dia penasaran karena ada sosok mantannya melamar tetangga sebelah rumahnya. "Mantannya ngelamar tetangga sebelah yang sabar yaaa.," tulis akun TikTok @retnomrst. Dalam video tersebut wanita tersebut tampak menutupi wajahnya, tertawa CekToko Sebelah merupakan sebuah film tentang permasalahan keluarga pada umumnya. Koh Afuk sebagai ayah yang lebih mempercayai anak keduanya untuk meneruskan tokonya. Sementara itu, Erwin, sang anak kedua, kariernya sedang melesat tinggi di kantornya. Ditambah dengan adanya konflik antara sang anak pertama, Yohan dan ayahnya. Sini saya kasih 7 alasan kenapa harus nonton film ini. Sudut pandang tentang rivalitas saudara Film Cek Toko Sebelah bercerita tentang Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang ingin Erwin (Ernest Prakasa) melanjutkan usaha toko kelontong alias sembako yang dulu dirintisnya bersama mendiang istrinya. 8Kelebihan Wanita Bergigi Gingsul. Manis terlebih jika senyum. Terlihat lebih ramah. Terlihat imut dan lebih muda. Mudah diingat dan dikenali. Menambah pecaya diri. Disukai banyak pria. Tidak membosankan. Berpotensi jadi artis. Karyayang dinilai dapat berupa buku dan karya seni film dan drama. Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat 6. Makalah Penerbitan dan toko buku kadang-kadang menggunakan frase "sastra non-fiksi" untuk membedakan karya yang lebih banyak muatan Menikmatisisa hari libur Natal dan Tahun Baru sebelum kembali ke rutinitas bekerja dengan menonton film karya anak bangsa, seorang komedian Ernest Prakasa berjudul "Cek Toko Sebelah"/CTS. Sebuah film komedi yang sarat dengan nilai-nilai toleransi, harmoni dan pemaknaan tentang arti sebuah keluarga dan hubungan antar anggota keluarga baik orang SelainCek Toko Sebelah, Red and White China juga mendatangkan tiga film Indonesia lainnya, yakni Kartini, Sweet 20, dan Galih dan Ratna untuk ditayangkan pada 21-22 September 2018. Libur pertengahan musim gugur di China dimulai pada Jumat (21/9/2018) dan berakhir pada Senin (24/9/.2018). . "Kita tidak akan disuguhkan drama yang mengaduk emosi begitu lama,komedi yang ditawarkan Ernest di film ini sungguh sangat renyah"Cek Toko Sebelah 2017 Sutradara Ernest PrakasaPenulis Skenario Ernest PrakasaProduser Chand Parwez ServiaBintang Film Ernest Prakasa, Dion Wiyoko, Gisella Anastasia, Adinia WirastiGenre Comedy, Drama, FamilyReview Awas Spoiler Setelah ini saya akan memberkan ulasan secara mendalam tentang film ini, mohon yang belum menonton film ini jangan melanjutkan membaca. Karena di samping tidak akan seru bila kalian membaca ini lalu menontonya, juga karena kita harus menghargai sebuah sebuah kekurangan merupakan ciri khas stand-up comedy a la Ernest Prakasa. Di film pertama, ia memvisualisasikan bukunya yang berjudul sama "Ngenest". Di film itu ia menertawakan masa kecilnya yang di-bullly karena keturunan Tionghoa, memparodikan hal yang sebagian orang masih menganggap itu tradisi atau bahkan saya tidak pernah membaca ketiga buku yang dibuat Koh Ernest itu. Tapi ketika melihat film Ngenest, satu hal yang saya ingat rapi. Komedinya sangat segar, dicampur dengan drama keluarga yang menggelitik sekaligus menyentuh. Di film Ngenest, saya merasa Ernest terihat terkotak, sedikit kaku dan tidak terlalu bebas. Ya, mungkin Ngenest memang harus terstruktur karena film itu adaptasi dari buku. Mungkin juga dikarenakan dia menjadi sutradara pertama film keduanya, "Cek Toko Sebelah" yang setelahnya akan disebut CTS, Ernest seperti meloncat dari buku; terlihat bebas namun tetap rapi. Di film CTS Ernest kembali mengambil "adat" dari Tionghoa. Anak seorang Tionghoa yang sukses, kuliah ke luar negeri tapi ujung-ujungnya disuruh menjaga toko CTS, yang berperan menjadi anak itu adalah Ernest Prakasa sendiri Erwin. Dia sukses kuliah di Australia dan mempunyai jabatan yang tinggi di kantornya; bahkan dia akan dipromosikan bekerja di Singapura. Erwin mempunyai pacar yang juga mempunyai karir cemerlang, Natalie Gisella Anastasia.Erwin mempunyai ayah yang mempunyai toko yang lumayan sukses, Koh Afuk Chew Kin Wah. Beliau adalah aktor dari Malaysia yang juga bemain di film "My Stupid Boss". Koh Afuk ini mempunyai anak buah di toko miliknya yang berperilaku absurd ada Yadi Adjis Doa Ibu, Rojak Awwe, Kuncoro Dodit Mulyanto, dan yang mempunyai peran paling mengena bacamenggelitik adalah Naryo Yusril Fahriza.Koh Afuk juga mempunyai anak lain kakaknya Erwin,namanya Yohan Dion Wiyoko. Yohan mempunyai hidup yang berantakan, bahkan dia pernah masuk penjara. Suka main judi dan mempunyai istri seorang pribumi bernama Ayu Adinia Wirasti.Erwin yang mempunyai karir sukses tiba-tiba binggung dengan permintaan Koh Afuk yang tengah terbaring di rumah sakit yaitu untuk mewarisi toko. Erwin yang merasa karirnya cemerlang dan tidak enak hati dengan abangnya Yohan, mencoba menyakinkan Koh Afuk untuk memikirkan permintaan itu. Tapi Koh Afuk berkeras hati untuk memberikan toko itu kepada Erwin; tidak kepada Yohan yang menurut Koh Afuk, dia mengurus sendiri dan istrinya saja tidak mampu apalagi mengurus toko beserta pun menyerah dan menyanggupi permintaan Koh Afuk karena Koh Afuk bercerita tentang susah payahnya membangun toko itu dengan istrinya. Erwin tidak mampu menolak karena ingat ibunya yang telah tiada. Koh Afuk bilang untuk mencoba dulu 1 bulan, dan bila sudah selesai Erwin boleh memilih untuk terus menjaga toko itu atau meneruskan karirnya. Natalie yang merasa "menjaga" toko bukanlah pekerjaan yang baik memprotes keputusan Erwin itu. Begitupun juga Yohan yang memperlihatkan dia marah sampai memukul lemari kayu. Ayu sebagai istri idaman Yohan berusaha menenangkan melihat sosok Ayu sampai ending film ini, Adinia Wirasti sangat pas memerankan toko ini dengan wajah teduhnya Kita tidak akan disuguhkan drama yang mengaduk emosi begitu lama. Komedi yang ditawarkan Ernest di film ini sungguh sangat renyah. Awwe dan Adjis yang pernah bermain di film Ngenest dihadirkan kembali. Tentu kolaborasi mereka yang absurd sangat menjanjikan. Ditambah seorang Dodit Mulyanto, semua komedi itu seperti sebuah tarian yang pecah lucu sekali, entah celetukan seorang Dodit di film ini murni dari skenerio Ernest apa dari pengembangan Dodit sendiri. Semua terasa pas sekali kalau Dodit yang ada satu tokoh lagi yang mempunyai andil di ranah komedi film ini, yaitu Naryo yang diperankan Yusril Fahriza. Naryo adalah karyawan Koh Afuk yang paling "feminim" dalam body pria tentunya. Akting Yusril yang banci, tubuh yang tambun serta rambut belahan tengah,sukses memberi kita loncatan emosi dari kesedihan drama ke komedi yang mengocok perut. Komedi bukan datang dari mereka saja, ada dari toko sebelah saingan Koh Afuk, dan juga teman-teman Yohan yang bermain judi kartu komedi tentang analogi buah membekas sampai sekarang di otak saya yang mayoritas mereka komika dan sebagian pernah bermain di film juga putra dari Presiden Jokowi, Kaesang, yang berperan menjadi supir taksi. Pokoknya drama, komedi dan pesan-pesan yang ingin disampaikan Ernest mengalir rapi bagai kita membaca sebuah buku; setiap babak selalu meminta perhatian kita, tidak ada waktu kita untuk bosan dengan alur seperti semua film, selalu ada kekurangan; di CTS juga ada tapi sangat adegan yang menurut saya "percuma", seperti adegan seorang ibu melunasi hutang; di situ ada Koh Afuk yang sedang menghitung uang pengembalian ibu tadi dan memprotes kok tidak sama dengan hitunganya. Koh Afuk mencari sesuatu di bawah meja, lalu bilang kalau jumlahnya ternyata sesuai. Setelah itu Koh Afuk pergi dan ibu tadi mencubit pipi dan memuji ketampanan saya, tidak ada korelasi dengan jalan cerita; kecuali untuk menekankan ibu-ibu tadi sering hutang dan bukan pelanggan yang baik dan untuk disambungkan dengan dialog Koh Afuk kepada Pak Nandar owner toko saingan Koh Afuk pada saat Koh Afuk mau menjual tokonya, dia menitipkan pelanggannya termasuk ibu tadi, dan Pak Nandar merasa keberatan karena ibu tadi sering berhutang. Atau hanya penekanan bahwa Erwin selain juga sukses tapi juga tampan? Hahaha, hanya tuhan dan Koh Ernest yang film ini Erwin menggunakan banyak dialog berbahasa Inggris, di sinilah penekanan kalau Erwin pernah kuliah di Australia. Hmm, tapi perasaan saya berkata itu terlalu berlebihan. Terutama pada saat dialog-dialog penting seperti dialog pertengkaran. Mungkin masalah selera, tapi menurut saya kurang pas. Mungkin dialek Inggris Ernest yang masih "terlalu" Indonesia menjadikannya kurang pas untuk orang yang lama kuliah di AustraliaAkting semua peran menurut saya pas; Koh Afuk sanggat menyentuh ketika meminta maaf ke Yohan di pemakaman, dan Dion Wiyoko tidak usah diragukan lagilah sayang sekali lagi, menurut saya Erwin kurang cocok memerankannya. Alasannya sederhana saja, mengapa dia tidak ikut menangis di pemakaman? Coba Erwin menangis, ah tentu banjir air mata satu studio bioskop. Ini bukan berati akting Ernest jelek ya! Tapi pasti masih bisa lebih baik yang sudah saya sebutkan diatas, Adinia Wirasti sangat pas memerankan Ayu; sebagai istri dari pernikahan yang tidak disetujui Koh Afuk karena Ayu pribumi. Ayu sangat sabar meski Yohan belum bisa mewujudkan mimpinya unuk memiliki toko kue sendiri. Walaupun Ayu ditawari mantan kekasihnya sebuah rumah untuk toko kue impiannya, ia tidak serta merta mengambil keputusan sendiri. Di sini ada dialog yang sangat mengena di hati ketika Ayu menceritakan perihal tawaran dari mantan kekasihnya tadi dan Yohan tidak setuju dan berbicara, "Aku yang mewujudkan mimpimu, bukan orang lain!"Ayu menjadi toko protagonis yang paling manis di film ini. Sedangkan Gisella Anastasia memberikan peran yang penuh dengan emosi, tapi di akhir cerita kita akan luluh dengan akting tentang dia bersedia menjadi istri sorang penjaga tidak menyangka Chew Kin Wah, yang saya lihat pertama kali di film My Stupid Boss, bisa berlogat Indonesia seperti itu. Aktingnya ketika dia menjual tokonya, ah tidak menyangka beliau bisa mengaduk air mata penonton seperti Prakasa membuktikan bahwa semua orang bisa lebih baik. Selalu berat meneruskan karya pertama yang disambut positif banyak orang, tapi Ernest Prakasa merobohkan tembok itu dengan film keduanya ini. Salut!Semua hal yang sedemikian rapi di CTS ini di bumbui dengan gurih oleh soundtrack dari The Overtunes dan GAC Gamaliel Audrey Cantika. Di film pertama, The Overtunes cukup sukses. Kali ini Ernest menggandeng mereka lagi dan kali ini bersama dan lirik pas sekali mengalun di tiap babak film ini. Seperti salah satu judul lagunya Berlari Tanpa Kaki. Cek Toko Sebelah sangat mungkin untuk berlari menembus batas, tanpa kaki terbang, jauh, tidak hanya berlari melewati layar bioskop dan jatuh ke hati penonton, tapi jauh berlari menjadi salah satu film terlaris di adalah seorang pecinta film dalam negeri maupun luar negeri,tidak pernah bersekolah film tapi penikmat film berdosis tinggi. Tapi jujur bukan orang gila. Pengulas hanya mengulas film dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya berusaha berimbang dengan kelebihan dan kekurangan film itu Bahrul Hikmah. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SinopsisSebuah film terbaru dari Ernest Prakasa kembali keluar di bioskop. Kali ini Ernest memilih untuk membuat sekuel dari film Cek Toko Sebelah yang dibuatnya pada tahun 2016 lalu. Kali ini Ernest bersama mengeluarkan film keduanya dengan judul Cek Toko Sebelah 2. Berbeda dengan film pertamanya yang berfokus kepada kehidupan di toko dan sosok Koh Afuk, film kedua ini bercerita dan berfokus kepada sosok Ernest dan Natalie juga Yohan dan Ayu dalam menjalani hubungan mereka masing masing. Sepanjang film ini kedua pasangan tersebut akan memiliki masalahnya sendiri sendiri seperti Ernest dan Natalie yang memiliki permasalahan yang berhubungan dengan pernikahan mereka kedepannya. Sedangkan untuk Yohan dan Ayu memiliki permasalahan yang lebih berat tentang sosok Ayu yang belum siap untuk memiliki anak dan koh Afuk ingin melihat mereka mempunyai anak. Apa yang akan terjadi dengan mereka semua, saksikan selengkapnya sekarang di bioskop kesayangan kalian. Pemeran Laura Basuki masuk ke dalam jajaran cast Cek Toko Sebelah 2, Sumber Pemeran dalam film kedua Cek Toko Sebelah tidak terlalu mengalami perubahan yang besar. Beberapa pemeran di film pertamanya masih sama dalam memainkan karakter mereka masing masing di film kedua ini. Seperti sosok Ernest Prakasa Erwin, Dion Wiyoko Yohan, Chew Kin Wah Koh Afuk, Adinia Wirasti Ayu, Awwe Ojak, Adjis Doaibu Yadi, Yusril Fahriza Naryo, Asri Welas Sonya, dan masih banyak lagi. Selain para pemeran yang sudah ada dari film yang pertama terdapat beberapa pemeran yang baru saja bergabung di film kedua baik memerankan karakter lama atau baru yang ada di film ini. Terdapat nama besar seperti Laura Basuki yang berperan sebagai Natalie yang di film pertamanya diperankan oleh Gisel. Selanjutnya ada Maya Hasan Agnes atau sebagai ibu dari Natalie, ada juga Widuri Sasono Amanda, dan ada Martin Anugerah peter. Tentunya mereka berhasil menampilkan penampilan yang luar biasa di dalam film ini. Kelebihan Sekarang kita akan memulai dari kelebihan di film Cek Toko Sebelah 2 dan yang paling terasa adalah kemampuan film ini yang mengangkat sebuah isu yang tidak umum dan menampilkannya dengan cerita yang masih bisa dikatakan ringan dan tidak terlalu berat. Hal ini karena terdapat isu Childfree dimana Ayu belum siap untuk mempunyai anak dengan Yohan yang sebenarnya cukup berat jika diangkat di dalam film ini, namun film ini berhasil mengemas hal tersebut dengan bai dan mudah dimengerti. Hal itu menjadi lebih bagus karena adanya latar belakang dari Ayu sehingga ketika menonton setidaknya kita bisa mengerti mengapa Ayu memilih hal tersebut. Selain itu jika dibandingkan dengan film pertamanya dimana porsi komedinya bisa dikatakan sangat mendominasi, film kedua ini berhasil menyeimbangkan porsi drama dan komedi sehingga perasaan ketika menonton film ini benar benar bervariasi mulai dari senang dan tertawa terhadap kelucuan yang ditampilkan hingga drama yang bisa membuat menangis. Bisa dikatakan bahwa film ini merupakan keseimbangan drama dan komedi dalam cerita yang ditampilan. Selain itu perkembangan Ernest sebagai sutradara juga terlihat dari beberapa pilihan cara pengambilan gambar yang dapat memperkuat scene atau cerita. Selain itu akting Laura Basuki di dalam film ini juga dapat dikatakan luar biasa terkhusus di bagian drama di dalam film ini. Terakhir film ini juga berhasil memilih lagu yang sesuai dan pas dengan keadaan yang sedang terjadi di dalam film. KekuranganKekurangan di dalam film Cek Toko Sebelah 2 tidak ada yang terlalu fatal dan tida terlalu bermasalah. Mungkin bisa lebih bagus atau menarik jika ada scene yang menunjukan keadaan toko yang sekarang sudah menjadi toko kue kering yang sebelumnya merupakan toko kelontong milik Koh Afuk. Hal itu mungkin bisa membuat penonton bisa menjadi sedikit nostalgia atau mendapatkan gambaran mengenai keadaan tempat yang sangat berkesan di film pertamanya. Selain itu ending di film ini terlalu cepat dan terlalu dekat dengan konflik puncaknya sehingga terasa terlalu cepat untuk berakhir. itulah beberapa Kelebihan dan kekurangan dalam tanggapan singkat mengenai Cek Toko Sebelah film Cek Toko Sebelah 2 membutikan bahwa sosok Ernest sangat luar biasa dalam membuat sebuah film drama komedi yang menarik. Film ini berhasil mengangkat sebuah isu yang menarik dan disampaikan atau dikemas dengan sangat rapi dan ringan. Selain itu beberapa teknik pengambilan kamera dan kemampuan akting dari para pemeran membuat film ini menjadi luar biasa. Keseimbangan cerita drama dan komedi di dalam film ini sangat terasa sekali dan sangat pas ketika ditonton. Sayangnya di film ini tidak ditunjukan sama sekali bagaimana keadaan toko setelah apa yang terjadi di film pertama. Juga jarak antara konflik puncak dan ending film masih terasa sangat dekat sehingga akhir dari film ini terasa terlalu cepat. Semua ini hanya opini saya, jadi bagaimana menurut kalian mengenai film Cek Toko Sebelah 2. 1 2 Lihat Film Selengkapnya film Cek Toko Sebelah merupakan sebuah film yang tidak hanya berbicara soal Komedi. Film ini menawarkan komposisi yang seimbang antara komedi dan drama keluarga. Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti adalah penjaga gawang drama, Ernest Prakasa menjaga aura komedi, sementara Chew Kin Wah menyeimbangkan keduanya. Dari awal durasi irama musik membangun mood film ini dengan cantik. Setiap karakter memberi kontribusi yang kuat. Termasuk penampilan sekilas Putra Bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep di awal film. Salut untuk akting Asri Welas yang juga Kisah dramanya juga disampaikan dengan apik tanpa ada memaksakan cerita. Cinta, tawa, dan keluarga menjadi kekuatan film ini. Silih berganti kisahnya bergulir sehingga filmnya terasa asyik sampai menit terakhir. Lelucon-lelucon kekinian yang dihadirkan sebagai sindiran sosial juga terasa pas. Memang, untuk akting drama Ernest Prakasa dan Gisella Anastasia tak sekuat Dion dan Adinia. Namun, karena porsi mereka melengkapi kisah drama utama, kekurangan mereka tertutup oleh faktor lain. Terutama oleh akting Chew Kin Wah, aktor Malaysia yang sudah dua kali berakting di Indonesia dalam film My Stupid Boss dan film buatan Ernest Prakasa ini.

kelebihan dan kekurangan film cek toko sebelah